Tomat Masuk Buah atau Sayuran? Ini Faktanya

Perdebatan terkait status tomat memang tidak hanya terjadi kali ini saja. Sejak dulu, banyak orang yang saling sahut pendapat terkait apakah tomat termasuk sayuran atau buah-buahan. Untuk menentukan hal ini, beberapa pakar pun mulai angkat bicara. 

Awal Mula Perdebatan

Awal mula perdebatan apakah tomat masuk buah atau sayuran dimulai saat Presiden Amerika, Chester Alan Arthur menerapkan aturan terkait identitas ekspor impor sayuran dan buah-buahan. Ketika itu, tomat diputuskan masuk ke dalam kelompok sayuran. 

Hal ini diperkuat dengan keputusan badan pengatur perpajakan di Amerika saat itu, Mongrel Tariff Act, yang memasukkan tomat sebagai bagian dari kelompok sayur, bukan buah-buahan.

Fakta ini kemudian diperkuat dengan popularitas tomat yang terus meroket di Eropa setelah para pelaut Spanyol membawa tomat dari Amerika untuk dijodohkan dengan bumbu-bumbu makanan lainnya, seperti cengkeh, lada, dan bahan lainnya.

Setelah itu tomat kemudian menyebar hingga ke Italia, dan beberapa negara Eropa lainnya. Di Italia, tomat dijodohkan dengan sayuran seperti paprika, asparagus, hingga jamur dan pepperoni sebagai topping pizza. Dalam dokumen pengirimannya, tomat masuk dalam kategori sayuran. 

Sejak saat itulah Amerika dan Eropa lebih mengenal tomat sebagai sayuran, meski pada akhirnya tidak sedikit yang beranggapan jika tomat masuk dalam kategori buah-buahan. Perdebatan tomat masuk buah atau sayuran terdengar lebih kencang setelah banyak varian tomat baru dikembangbiakan.

Apakah Tomat Masuk Buah atau Sayuran?

Dari segi nutrisi, tomat memiliki kandungan yang sangat mirip dengan buah-buahan, terutama vitamin C, vitamin A, dan sejumlah antioksidan. Karakter khas buah-buahan pun terlihat jelas pada struktur dan fungsi bagian tubuhnya, seperti bagian buah terbentuk dari bunga, dan berbiji. 

Selain itu, biji pada tomat pun mampu membantu proses perkembangbiakan tanaman tersebut, karakter yang mirip dengan buah persik, apel, blueberry dan raspberry.

Dari sudut pandang klasifikasi sayuran, tomat tidak punya ciri sebagai sayuran. Misalnya, terbentuk dari akar, tumbuh menjadi batang, hingga daun, dengan proses perkembangbiakan lewat bunga, seperti layaknya bayam, selada, wortel dan lainnya. 

Jika dilihat dari klasifikasi kuliner, buah-buahan dan sayuran diaplikasikan berdasarkan profil rasanya. Buah-buahan yang cenderung memiliki rasa manis, atau asam, sangat cocok digunakan sebagai makanan penutup, dijadikan sebagai topping, dan lainnya.

Sementara untuk sayuran, umumnya memiliki rasa yang lebih lembut, tawar dan cenderung pahit. Teksturnya sendiri terbilang lebih keras ketimbang buah, dan beberapa diantaranya bisa dikonsumsi tanpa harus dimasak, terutama sayuran dari kelompok dedaunan. 

Bagaimana dengan tomat? apakah tomat masuk buah atau sayuran? Dilihat dari segi kuliner, tomat bisa masuk ke dalam dua kelompok tersebut (buah dan sayuran). Beberapa jenis tomat, seperti tomat ceri dan better boy lebih cocok dijadikan sebagai bahan masakan seperti layaknya sayuran. 

Sementara untuk jenis tomat seperti tomat roma dan san marzano, justru kurang sedap jika digunakan sebagai sayuran karena rasanya yang cenderung asam menyegarkan. Tomat jenis ini bisa dikonsumsi langsung sebagai camilan, diolah menjadi jus, dan lainnya. 

Kesimpulannya

Perdebatan terkait status tomat masuk buah atau sayuran sepertinya akan terus terjadi, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Jika melihat dokumen ekspor impor, dan kategori di pasar, tomat masuk dalam kategori sayuran. 

Sementara jika Anda melihatnya dari segi klasifikasi botanical, tomat masuk sebagai buah-buahan. Jika Anda seorang koki, tomat bisa dilihat dari jenisnya. Ada jenis yang masuk ke dalam sayuran, ada pula yang bisa diseret ke dalam kelompok buah-buahan. 

Referensi:

1. britannica.com. Diakses pada 2021. Is a Tomato a Fruit or a Vegetable?
2. healthline.com. Diakses pada 2021. Is a Tomato a Fruit or Vegetable?
3. ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada2021. Health Benefits of Fruits and Vegetables