Health
Sering Dituding Bikin Bau Badan, Ini Manfaat Bawang Bombay
20 December 2021 - 3 menit membacaBawang bombay merupakan salah satu rempah yang cukup populer di Indonesia. Selain kerap diandalkan untuk melezatkan masakan, bawang bombay pun populer karena banyak orang yang menghindarinya karena diklaim jadi penyebab bau badan.
Padahal faktanya, bawang bombay, maupun rempah lainnya sudah tentu menghasilkan aroma yang khas tergantung zat-zat yang membentuknya. Terkait menyebabkan bau badan, semuanya tergantung kepada kebersihan dan cara mengolah bawang bombay tersebut.
Terlepas dari semua itu, harus diakui jika bawang bombay merupakan rempah dengan kandungan nutrisi yang melimpah.
Berikut merupakan manfaat bawang bombay untuk kesehatan
1. Menjaga Mood
Kandungan folat dalam bawang bombay efektif mengurangi pertumbuhan homosistein, senyawa yang cukup berbahaya karena bisa menghambat perjalanan darah menuju otak. Tidak hanya udara, kondisi ini membuat otak sulit mendapatkan asupan gizi yang optimal.
Tidak hanya itu, senyawa tersebut pun diklaim sebagai salah satu penyebab munculnya masalah mood, dan meningkatkan resiko stres.
Dengan konsumsi bawang bombay, otomatis produksi homosistein akan berkurang, sehingga produksi zat kimia di otak seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin akan lebih lancar, sehingga suasana hati akan jadi lebih baik, siklus tidur tetap terjaga, dan nafsu makan terkendali.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Bawang bombay mengandung kalium yang cukup tinggi. Selain membantu memaksimalkan kinerja kalsium, kalium ternyata ampuh untuk membantu menurunkan tekanan darah dengan cara membantu melebarkan pembuluh darah dan menjaga elastisitasnya.
Tidak hanya itu, bawang bombay mengandung senyawa khusus yang bernama quercetin, sejenis flavonoid yang bertugas untuk membantu kalium menjaga tekanan darah tetap normal, melancarkan peredaran darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
Dengan kata lain, manfaat bawang bombay tidak hanya ampuh menjaga tekanan darah tetap normal, tapi juga ampuh menjaga kesehatan jantung.
3. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Bawang bombay merupakan salah satu makanan yang bersifat prebiotik, artinya dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, dan menekan pertumbuhan bakteri jahat. Fungsi ini didapat berkat kehadiran serat khusus yang bersama oligofructose.
Tidak hanya itu, serat khusus ini berfungsi untuk mencegah terjadinya berbagai masalah pencernaan terkait infeksi bakteri, seperti diare dan sembelit.
Untuk memaksimalkan manfaat bawang bombay ini, Anda disarankan rutin mengkonsumsi makanan dan minuman probiotik, seperti yoghurt, kefir, dan dadiah. Jika bermasalah dengan produk turunan susu, alternatifnya bisa mengkonsumsi probiotik berbahan nabati, seperti kimchi, tempe dan lainnya.
4. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Bawang bombay mengandung polifenol, sejenis antioksidan kuat yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas dengan cara mendorong peningkatan sistem kekebalan tubuh.
Tidak hanya itu, bawang bombay pun mengandung quercetin, sejenis senyawa flavonoid yang terdapat dalam berbagai buah, sayur, dan dedaunan, dengan fungsi utama membantu tubuh memerangi reaksi alergi dengan cara mengendalikan produksi histamin dalam tubuh.
Sebagai informasi, histamin sendiri merupakan zat kimia yang secara alami diproduksi tubuh untuk memerangi infeksi. Namun jika produksinya tidak terkendali, zat kimia ini bisa menyebabkan reaksi alergi, seperti sakit kepala, gatal-gatal, mual, hidung meler, hingga muntah.
5. Mencegah Terjadinya Kanker
Bawang bombay merupakan salah satu ‘anggota’ dari kelompok sayuran allium, dengan kelebihan utamanya mencegah kanker. Kemampuan istimewa bawang bombay ini didapat berkat kandungan senyawa organosulfur yang efektif mencegah kanker kolorektal dan kanker perut .
Manfaat bawang bombay dalam menangkal kanker makin disempurnakan dengan kandungan antioksidannya yang cukup tinggi, vitamin C serta kandungan quercetin yang dikenal luas sebagai senyawa anti-kanker yang cukup kuat.
Bawang bombay bahkan dipercaya ampuh mencegah efek samping dari kemoterapi, dan bisa dijadikan sebagai terapi alternatif untuk kanker. Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Integrative Cancer Therapies tahun 2016.
Referensi:
- Live Science. Diakses pada 2021. Onions: Health Benefits, Health Risks & Nutrition Facts.
- Healthline. Diakses pada 2021. Onions 101: Nutrition Facts and Health Effects.