Sedikit Berbeda Dengan Sakit Maag, Ini Gejala Tukak Lambung

Karena sama-sama menyerang lambung, banyak orang yang menyangka jika sakit maag sama dengan gejala tukak lambung. Padahal keduanya merupakan kondisi berbeda. Sakit maag merupakan gejala penyakit yang timbul akibat peningkatan asam  lambung. 

Sementara untuk tukak lambung, kondisi ini dikenal dengan sebutan ulkus peptikum atau peptic ulcer, yang merujuk kepada munculnya luka di dinding lambung akibat dinding lambung yang terkikis.

Selain di dinding lambung, biasanya tukak lambung pun muncul akibat luka di area pertama usus halus  kecil atau duodenum) dan kerongkongan atau esofagus. Salah satu gejala yang paling khas adalah rasa nyeri di lambung. Dalam kondisi yang lebih parah, luka tersebut bisa menyebabkan perdarahan.

Tukak lambung bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak hingga dewasa. Namun menurut banyak penelitian, tukak lambung lebih sering menyerang orangtua dengan usia di atas 60 tahun.

Gejala Utama Tukak Lambung

Seperti disebutkan diatas, tukak lambung bisa diketahui dari gejala utamanya berupa rasa nyeri di ulu hati, hingga pendarahan di lambung yang ditandai dengan muntah darah atau BAB dengan feses hitam akibat asam lambung yang bercampur dengan darah.

Selain itu, gejala tukak lambung biasa muncul dengan beberapa tambahan gejala berikut ini: 

• Rasa sakit yang menyebar hingga ke pusar, punggung, bahkan menyentuh area leher. 
• Gejala tersebut umumnya muncul di malam hari, dan makin parah saat perut sedang kosong. 
• Gejala tersebut bisa diatasi dengan konsumsi antasida, namun umumnya akan kambuh kembali setelah beberapa hari, atau hitungan minggu. 

Selain gejala khas seperti yang disebutkan di atas, tukak lambung bisa muncul dengan gejala tambahan yang mirip dengan sakit maag, seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, gangguan pencernaan, hingga penurunan nafsu makan yang berakibat kepada penurunan berat badan yang ekstrim. 

Penyebab Tukak Lambung

Tukak lambung muncul akibat produksi asam lambung berlebih, yang akhirnya mengikis selaput pelindung lambung, hingga menembus lambung. Sebagai catatan, dalam kondisi normal lambung dilindungi oleh selaput pelindung atau mukus dari serangan asam lambung. 

Selain produksi asam lambung yang tidak terkendali, tukak lambung bisa muncul akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat-obatan, terutama obat antiinflamasi non-steroid, seperti aspirin, ibuprofen, atau diclofenac. 

Penyebab lainnya, tukak lambung bisa muncul akibat tumor pankreas atau gastrinoma, serta efek samping dari pengobatan radiasi di area lambung. Faktor gaya hidup, seperti kebiasaan merokok dan konsumsi minuman keras pun bisa memicu munculnya tukak lambung. 

Pengobatan dan Pencegahan Tukak Lambung

Perdarahan yang terjadi dapat diatasi melalui prosedur endoskopi dengan cara menyumbat luka dengan terapi panas atau menyuntikkan obat ke area luka. Jika dibutuhkan, dokter akan mengganti darah yang hilang dengan transfusi darah.

Jika pendarahan tidak bisa diatasi, bisa jadi memerlukan tindakan operasi . Sedangkan untuk mengendalikan infeksi bakteri H. pylori, biasanya dokter akan memberikan obat seperti Antagonis H2, Bismuth subsalicylate, dan Antibiotik.

Untuk pencegahannya, Anda disarankan untuk memaksimalkan sistem pencernaan dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah-buahan yang mengandung vitamin A dan C, serta biji-bijian, terutama biji-bijian dengan kandungan serat tinggi, seperti gandum, beras merah dan lainnya. Jika sedang mengkonsumsi obat-obat antiradang perlu lebih jeli mengenali gejalanya sehingga jika terjadi efek samping obat seperti ini sedini mungkin dapat dikendalikan.

Jangan lupa untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda menemukan gejala gejala tukak lambung. Deteksi dini sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan tukak lambung.

Referensi: 

MayoClinic. Diakses pada 2021. Peptic Ulcer Symptoms Causes

Healthline. Diakses pada 2021. What are peptic ulcers?