Perbedaan Maag Akut dan Kronis Yang Perlu Anda Tahu
Ahlinya Lambung

Perbedaan Maag Akut dan Kronis Yang Perlu Anda Tahu

18 February 2021 - 3 menit membaca




Sakit Maag merupakan salah satu gejala penyakit yang cukup banyak diderita di Indonesia, dan masuk dalam kategori tidak berbahaya. Umumnya, sakit maag ini disebabkan oleh pola makan yang buruk, kebiasaan merokok, obesitas, konsumsi minuman beralkohol hingga stress. 

Tapi meski tidak berbahaya, dan cenderung mudah diatasi, Anda tidak boleh menganggap enteng. Jika dibiarkan, maag bisa berkembang jadi maag akut dan maag kronis.

Perbedaan Maag Akut dan Maag Kronis

Banyak yang menduga jika maag akut dan maag kronis merupakan kondisi yang sama untuk menggambarkan kondisi sakit maag yang sudah parah. Meski sama-sama harus segera mendapatkan penanganan medis, tapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda lho. 

Berikut merupakan perbedaan maag akut dan maag kronis sesuai dengan durasi, tingkatan rasa nyeri, dan sesuai dengan hasil pemeriksaan endoskopi.

Berdasarkan Durasi

Berdasarkan durasi atau lama sakitnya, maag akut umumnya terjadi secara berulang (kambuh) selama 6 bulan. Sementara untuk maag kronis, umumnya terjadi lebih dari 6 bulan, bahkan menahun dengan tingkat kekambuhan yang kurang lebih sama dengan maag akut. 

Berdasarkan Rasa Nyeri

Saat kambuh, Maag akut rasanya benar-benar menyiksa, terutama saat Anda mengkonsumsi makanan yang jadi pantangan bagi penderita maag, seperti minuman berkafein, makanan berlemak, dan makanan pedas, atau saat terlambat makan. 

Namun untuk maag kronis, rasa sakit yang ditimbulkan tidak terlalu parah seperti maag akut, tapi rasa sakit ini sering terjadi, bertahap dan bertahan lebih lama. 

Berdasarkan Penyebabnya

Secara umum, penyebab maag kronis dan maag akut sebenarnya sama, yakni pola makan yang buruk, stres, obesitas dan kondisi lainnya. Tapi secara spesifik, penyebab maag akut dan maag kronis bisa disebabkan oleh kondisi yang sedikit berbeda. 

Pada maag akut, umumnya kondisi ini disebabkan konsumsi obat kortikosteroid dan obat anti inflamasi non-steroid. Sementara maag kronis disebabkan karena infeksi bakteri H. Pylori. 

Berdasarkan Hasil Tes Endoskopi 

Endoskopi merupakan prosedur pemeriksaan untuk melihat kondisi organ tubuh tertentu secara visual, termasuk untuk mendiagnosis gastritis hingga digunakan dalam prosedur pembedahan. Pemeriksaan ini sendiri menggunakan sebuah alat yang bernama endoskop. 

Pada pasien maag akut, hasil endoskopi akan memperlihatkan adanya kemerahan di jaringan mukosa lambung atau hiperemia, yang disertai dengan beberapa luka kecil. Sementara untuk maag kronis, hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi jaringan mukosa lambung yang terlihat mengecil. 

Harus Segera Diatasi

Maag akut dan maag kronis merupakan kondisi berbahaya dan harus segera mendapatkan penanganan dokter. Namun sayang, karena tingkat rasa sakit yang ditimbulkannya, banyak orang yang justru menganggap sepele maag kronis, dan lebih perhatian dengan maag akut. 

Umumnya pasien maag kronis yang datang ke dokter sudah dalam kondisi parah, termasuk mengalami keganasan dan perdarahan lambung. 

Untuk mencegah hal tersebut, segera ubah gaya hidup Anda dan jaga pola makan. Hindari rokok , jauhi minuman keras, batasi konsumsi kafein, dan kelola stres dengan baik. Jika Anda mengalami obesitas, segera susun program diet sehat untuk menurunkan berat badan Anda. 

Untuk meredakan gejala maag akut dan maag kronis , Anda bisa mengkonsumsi PROMAG, yang sudah lama terbukti ampuh mengatasi gejala maag. Jangan khawatir, PROMAG aman dikonsumsi siapa saja, termasuk anak-anak hingga dewasa.


Referensi:

  1. Healthline. Diakses pada 2020. Chronic Gastritis: Causes, Symptoms & Diagnosis
  2. NCBI NIH. Diakses pada 2020. Chronic gastritis
  3. Emedicine. Diakses pada 2020. Chronic Gastritis: Background, Pathophysiology, Etiology




Artikel Terkait
Ahlinya Lambung

Penyebab Sakit Maag yang Harus Kita Waspadai

Ahlinya Lambung

Cara Menurunkan Asam Lambung yang Efektif

Ahlinya Lambung

Penyebab Asam Lambung Naik dan Berbagai Cara Mengatasinya