Ahlinya Lambung
Pantangan Makanan Sakit Maag, Mitos atau Fakta?
24 September 2020 - 3 menit membacaMengalami sakit maag (dispepsia) alias kumpulan gejala gangguan lambung dapat mengganggu aktivitas harian. Gejala umum yang meliputi perih di perut, mual bahkan nyeri ulu hati sering kali disebabkan oleh makanan atau minuman tertentu. Namun, apa betul ada pantangan makanan atau minuman bagi orang yang sering mengalami gejala sakit maag?
Studi tentang pantangan makanan sakit maag
Sejumlah orang kerap menghindari makanan atau minuman tertentu karena berbagai alasan. Salah satunya karena beberapa makanan dapat membuat mereka sakit perut. Hal ini pun menjadi topik bahasan menarik di dunia kesehatan.
Menurut kajian berjudul The Role of Diet in Functional Dyspepsia Management, pola makan memiliki kaitan dengan munculnya gejala-gejala sakit maag. Kajian yang dirilis di tahun 2020 tersebut juga menyatakan memang pola makan memicu gejala sakit maag, tetapi cara kerja makanan pemicu sakit maag masih perlu diteliti lebih lanjut.
Dari berbagai jenis makanan pemicu sakit maag, hanya makanan kaya lemak yang telah diketahui secara jelas mampu melambatkan pengosongan perut yang berkaitan dengan gejala sakit maag, seperti cepat kenyang serta mual dan muntah.
Selanjutnya, ada juga studi yang meneliti ratusan sukarelawan terkait makanan dengan gejala sakit maag. Hasil studi menunjukkan bahwa beberapa makanan memang dapat memicu dan memperparah gejala sakit maag.
Dengan kata lain, pantangan makanan atau minuman untuk mencegah sakit maag bukan sekadar mitos.
Pantangan makanan untuk penderita sakit maag
Dari kesimpulan di paragraf sebelumnya, pola makan dapat membuat seseorang mengalami gejala sakit maag. Lalu, apa saja pantangan makanan atau minuman bagi penderita sakit sakit maag?
Makanan terlalu berlemak
Makanan yang terlalu berlemak erat kaitannya dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat. Sebut saja, sering mengonsumsi makanan cepat saji favorit belum tentu memiliki gizi dan nutrisi yang seimbang. Makanan cepat saji cenderung memiliki kandungan lemak, protein, dan karbohidrat yang tinggi.
Makanan pedas
Kandungan capsaicin pada cabai memiliki efek yang memicu gejala sakit maag. Anda mungkin dapat menoleransinya dalam jumlah yang wajar. Akan tetapi, terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dapat menimbulkan gejala-gejala sakit maag.
Makanan pedas dapat menjadi pantangan apabila Anda selalu merasakan gejala sakit sakit maag setelah mengonsumsinya.
Minuman bersoda
Minuman berkarbonasi, seperti soft drink, juga mampu menimbulkan gejala sakit maag bagi sebagian orang. Oleh karena itu, kombinasi makanan cepat saji tinggi lemak dengan segelas soda dingin mampu membuat perut Anda sakit.
Kopi dan minuman berkafein lainnya
Kafein merupakan senyawa yang mampu meningkatkan produksi (sekresi) asam lambung. Asam lambung yang terlalu banyak dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan perih ulu hati. Tak hanya itu, lapisan perut juga dapat terluka jika terus-menerus terpapar asam lambung yang berlebihan.
Minuman beralkohol
Kandungan alkohol dapat mengganggu fungsi lambung. Terlalu banyak alkohol di dalam lambung dapat membuat pengosongan lambung lebih lambat. Tambahan lagi, kandungannya juga meningkatkan produksi asam lambung.
Selain pantangan makanan, penderita sakit maag juga dapat melakukan hal ini
Menghindari makanan tertentu mampu mengurangi risiko mengalami gejala sakit maag. Namun, Anda juga dapat melakukan berbagai hal berikut untuk meminimalkan timbulnya gangguan lambung:
-
Berhenti atau tidak merokok
-
Mengelola stres
-
Makan tepat waktu dan tidak makan malam terlalu dekat (di bawah 4 jam) dengan jam tidur
-
Jangan berbaring setelah makan
Singkat kata, tubuh setiap manusia berbeda. Makanan pemicu sakit maag tidak selalu sama di setiap orang. Maka dari itu, Anda harus siap sedia Promag Herbal sebagai pertolongan pertama ketika makanan tertentu menimbulkan gejala sakit maag.
Kandungan Promag Herbal, seperti kunyit, jahe merah, madu, dan royal jelly ampuh mengatasi perih di perut dengan cepat. Kombinasi beberapa tanaman herbal dalam Promag Herbal ini saling bekerja sama juga untuk menjaga kesehatan lambung dan mengatasi gangguan saluran pencernaan lainnya.
Jangan lupa, biasakan diri membaca aturan pakai sebelum mengonsumsi berbagai jenis obat yang dijual bebas.
Referensi
Akhondi-Meybodi, M., Aghaei, M. A., & Hashemian, Z. (n.d.). The Role of Diet in the Management of Non-Ulcer Dyspepsia. Middle East Journal of Digestive Diseases, 7(1), 19-24. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4293796/
Duboc, H., Latrache, S., Nebunu, N., & Coffin, B. (2020). The role of diet in functional dyspepsia management. Frontiers in Psychiatry, 11. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2020.00023
Familydoctor.org editorial staff. (2020, June 2). Indigestion (Dyspepsia). familydoctor.org. Retrieved August 14, 2020, from https://familydoctor.org/condition/indigestion-dyspepsia/
Indigestion. (2017, October 18). nhs.uk. Retrieved August 14, 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/indigestion/
Non-ulcer dyspepsia. (2018, August 22). Guts UK. Retrieved August 14, 2020, from https://gutscharity.org.uk/advice-and-information/conditions/non-ulcer-dyspepsia/