Mitos atau Fakta, Masalah Pada Lambung Bisa Picu Kanker?

Saat asam lambung naik, umumnya Anda akan merasakan beberapa gejala seperti tenggorokan dan dada terasa terbakar, perasaan mual, muntah dan lainnya. Kondisi ini umumnya terjadi setelah Anda mengkonsumsi makanan tertentu, tidur setelah makan dan lainnya.

Dalam kondisi normal, naiknya asam lambung sebenarnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Anda hanya perlu menghindari penyebab asam lambung naik, dan masalah pun selesai. 

Tapi jika kondisi ini sudah terjadi lebih dari 2 kali dalam seminggu, Anda wajib waspada. Ini bisa jadi pertanda ada masalah GERD atau gastroesophageal reflux disease yang sedang Anda hadapi. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berkembang jadi kanker esofagus lho! Meskipun belu ada penelitian khusus tentang ini.

Kaitan Asam Lambung dan Kanker Esofagus

Saat produksi asam lambung meningkat, kelebihan asam lambung tersebut akan naik ke kerongkongan dan mengiritasi esofagus. Jika terus terjadi, kondisi ini bisa menyebabkan perubahan sel-sel esofagus, atau dikenal dengan istilah barrett’s esofagus. 

Kondisi ini diawali dengan munculnya jaringan yang mirip dengan jaringan yang berada di lapisan usus. Saat seseorang sudah mengalami fase barrett’s esofagus, resiko terkena kanker esofagus akan meningkat tajam, bahkan bisa mencapai 30 kali lipat.

Di Amerika sendiri saat ini kasus kanker esofagus sedang mengalami peningkatan hingga 600 persen dalam 35 tahun terakhir. Yang lebih mengerikan, sekitar 85 dari pasien kanker esofagus dinyatakan meninggal akibat proses penanganan yang terlambat.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan pihak pemerintah menetapkan bulan April sebagai bulan peringatan peduli kanker esofagus atau Esophagus Cancer Awareness Month.

Gejala Kanker Esofagus

Kanker esofagus sendiri sebenarnya jenis kanker yang bisa dengan mudah dikenali dengan beberapa gejala utama seperti kesulitan menelan atau disfagia. Kondisi ini umumnya cenderung memburuk ketika tumor tumbuh semakin membesar dan menghalangi kerongkongan. 

Selain itu, orang dengan kanker esofagus akan cenderung merasakan rasa sakit saat menelan, terutama ketika makanan melewati gumpalan tumor yang sedang berkembang. Kondisi inilah yang akan membuat Anda mengalami penurunan berat badan ekstrem. 

Gejala-gejala yang disebutkan merupakan gejala lanjutan, dan wajib segera mendapat penanganan medis. Sementara untuk tingkat awal, kanker esofagus yang disebabkan akibat iritasi asam lambung secara berlebih bisa ditandai dengan beberapa gejala, seperti 

Suara serak tanpa sebab yang jelas, dan sulit disembuhkan. 

Batuk kronis, bahkan sampai menyebabkan pendarahan di kerongkongan.

Muncul gangguan pencernaan, terutama mulas berlebih dalam waktu yang lama. 

Untuk lebih amannya, Anda disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter saat mengalami suara serak yang sulit disembuhkan, atau mengalami radang tenggorokan yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari 3 hari. 

Cara Mencegah Kanker Esofagus?

Tidak ada cara terbaik untuk mencegah kanker esofagus, kecuali dengan mengendalikan produksi asam lambung. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol asam lambung, diantaranya dengan mengontrol berat badan dan berhenti merokok. 

Jauhi minuman beralkohol, makanan dan minuman yang dapat menyebabkan asam lambung naik, seperti makanan pedas, makanan tinggi lemak dan makanan asam. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, serta makanan probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Yang terpenting kelola stres dengan baik. Pasalnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology, menyebut jika stres bisa memperburuk kondisi asam lambung, dan menimbulkan masalah kesehatan lainnya.  

Referensi:

1. Healthline. Diakses pada 2021. Esophageal Cancer and Acid Reflux
2. Healthline. Diakses pada 2021. Can Stress Cause Acid Reflux?
3. WebMD. Diakses pada 2021. Complications of Heartburn and GERD