Ahlinya Lambung
Kenali Penyebab Gangguan Lambung, Gaya Hidup atau Penyakit Serius?
24 September 2020 - 3 menit membacaHampir setiap orang pernah merasakan perut kembung. Kemudian timbul rasa tidak nyaman dengan gejala yang merujuk pada gangguan lambung. Mungkin saja tidak disadari bahwa selama ini kita menjalani gaya hidup tidak sehat yang bisa jadi penyebab perut kembung dan gangguan lambung.
Kenali beragam penyebab dari kembung dan gangguan lambung
Pernahkah kamu memperhatikan pola makan dan kebiasaan makanmu? Ternyata kebiasaan makan sehari-hari dan pilihan makanan kita bisa menyebabkan gangguan lambung lho.
Penelitian dalam Central Asian Journal of Global Health mengatakan, sekitar 43,8% dari 176 orang yang diteliti mengalami dispepsia. Peneliti mengatakan, dispepsia atau sakit maag ini dikarenakan faktor risiko gaya hidup yang tidak sehat, seperti rokok, makanan cepat saji, konsumsi obat pereda sakit (analgesik), makanan pedas, dan lainnya.
Nah, apakah kamu memiliki faktor risiko di atas? Biasanya sakit maag biasa ditandai dengan perut kembung sebagai awal gejala. Gejala sakit maag lainnya bisa dilihat di bawah ini:
-
Mudah kenyang
-
Perut terasa penuh
-
Mual
-
Tidak nyaman atau sakit pada ulu hati dan paling terasa setelah makan
-
Sering sendawa
-
Sensasi terbakar di area dada (heartburn)
Gejala di atas bisa membantumu mengidentifikasi apakah kamu mengalami gangguan lambung atau tidak. Namun, gaya hidup tidak sehat terus-menerus bisa juga berkembang menjadi GERD, gangguan lambung yang lebih serius, yakni ketika asam lambung naik kekerongkongan. GERD biasanya didiagnosis ketika kamu memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan yang tidak selalu khas untuk sakit maag, seperti radang tenggorokan, nyeri dada, dan lainnya.
Jika kamu pernah mengalami gejala ini, sekarang kulik apa saja penyebab perut kembung yang bisa berkembang jadi gangguan lambung.
1. Makan terlalu cepat dan banyak
Sering menunda jam makan karena pekerjaan atau hal lain? Akibatnya, kamu merasa amat lapar sehingga makan terlalu cepat dalam porsi banyak. Wajar saja terkadang kita sulit mengontrol rasa lapar dan makan banyak. Jika kamu terus-terusan melakukannya, ini bisa jadi penyebab perut kembung dan berdampak pada gangguan lambung.
Saat banyak makanan yang masuk dalam sekali waktu, lambung pun melebar dari ukuran normalnya. Di samping itu, lambung jadi memproduksi lebih banyak gas. Kondisi ini dapat menyebabkan perutmu jadi tidak nyaman dan cenderung kembung.
Makan terlalu cepat juga menyebabkan banyak angin yang masuk ke dalam lambung, membuat perutmu jadi kembung.
Menunda jam makan memang terdengar sepele, tapi dampaknya bisa membuat perut jadi tidak nyaman. Agar ini tidak sering terjadi, kamu perlu menjalani pola makan yang teratur.
2. Hobi makan pedas
Sering menambahkan sambal yang banyak pada makanan agar rasanya lebih menggigit? Pasti setiap penikmat makanan pedas kerap mengalami perut kembung dan ketidaknyamanan perut. Tak jarang juga sakit maag terus kambuh setelah kebanyakan makanan pedas.
Meskipun makan pedas terasa nikmat di lidah, kandungan capsaicin pada makanan pedas (cabai) dapat menjadi penyebab perut kembung. Tak hanya itu, makanan pedas juga bisa memicu peningkatan produksi asam lambung, serta menimbulkan sakit maag.
Kondisi ini bisa saja berkembang ketika cincin esofagus melemah dan asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menimbulkan sensasi heartburn dan meningkatkan risiko gangguan lambung.
3. Minum kopi berlebihan
Minum kopi jadi ritual yang menyenangkan bersama teman-teman. Namun, minum kopi secara berlebihan bisa menyebabkan perlambatan pengosongan lambung yang memicu naiknya produksi asam lambung.
Kopi juga bisa jadi penyebab perut kembung dan bisa memperparah gangguan lambungmu. Maka itu, ada baiknya untuk membatasi asupan kopi demi menjaga kesehatan lambungmu.
Foods and Drugs Amerika Serikat menyebutkan setidaknya 400 mg (4 sampai 5 cangkir kopi) setiap hari masih terbilang aman. Namun, Anda perlu berkonsultasi ke dokter untuk tahu takaran aman minum kopi agar mencegah perut kembung.
4. Minum alkohol
Sebagian orang melepas penat dengan minum alkohol. Namun, terlalu banyak minum alkohol juga menjadi penyebab perut terasa kembung dan mengganggu kesehatan lambung.
Melansir laman International Foundation for Gastrointestinal Disorder, alkohol dapat memicu peningkatan asam lambung dan menyebabkan sensasi heartburn. Saat hal itu terjadi, kamu juga merasakan perut terasa kembung sehingga memicu sakit maag. Maka itu, batasi asupan atau lebih baik tidak mengonsumsi alkohol agar lambung tetap sehat.
5. Merokok
Selain membahayakan kesehatan paru-paru, merokok juga bisa berdampak pada organ lambung lho. Dalam penelitian yang telah disebutkan di poin sebelumnya, merokok juga disebutkan sebagai salah satu faktor risiko sakit maag.
Meski mengisap rokok terasa nikmat, kebiasaan ini dapat menjadi penyebab perut kembung dan gangguan lambung. Disebutkan dalam penelitian JAMA Internal Medicine, nikotin dalam rokok dapat membahayakan dinding lambung. Pasalnya, nikotin bisa menghambat sekresi atau produksi mukosa lambung yang bertugas melindungi dinding lambung saat ia bekerja mencerna makanan.
Selain membahayakan kesehatan lambung, merokok juga membuat kamu lebih banyak menelan udara. Sehingga ada angin yang terperangkap pada lambung dan membuat perut jadi terasa kembung.
Cara mudah antisipasi masalah perut kembung
Nah, kini kamu tahu penyebab perut kembung dan gangguan lambung dari yang ringan hingga agak berat. Agar kamu terhindar dari perut kembung dan gangguan lambung serius, berikut cara jitu untuk mencegahnya:
-
Atur pola makan dan jangan makan terlalu terburu-buru
-
Makan sering dengan porsi sedikit
-
Tidak merokok
-
Kurangi asupan kafein
-
Berhenti minum alkohol dan stop merokok
Antisipasi gangguan lambung dengan selalu sedia Promag Herbal untuk atasi mual, muntah, kembung, dan perih ulu hati. Kandungan herbal kunyit, jahe merah, royal jelly dan madu, nanas, akar manis, adas, serta daun mint bisa membantumu redakan gangguan lambung. Tersedia dalam kemasan praktis, kamu bisa langsung minum Promag Herbal ketika timbul gejala. Kombinasi beberapa herbal tersebut saling bekerjasama untuk menjaga kesehatan lambung dan mengatasi gangguan saluran pencernaan lainnya.
Jangan lupa adaptasi gaya hidup sehat agar sistem pencernaan tetap sehat dan terhindar dari gangguan lambung.
Referensi:
Dyspepsia | UW Health | Madison, WI. (2020). Retrieved 14 August 2020, from https://www.uwhealth.org/health/topic/special/dyspepsia/tm6322.html
Jaber, N., Oudah, M., Kowatli, A., Jibril, J., Baig, I., & Mathew, E. et al. (2016). Dietary and Lifestyle Factors Associated with Dyspepsia among Pre-clinical Medical Students in Ajman, United Arab Emirates. Central Asian Journal Of Global Health, 5(1). doi: 10.5195/cajgh.2016.192
staff, f. (2019). Bloating - Bloated Stomach - What Causes Bloating? | familydoctor.org. Retrieved 14 August 2020, from https://familydoctor.org/condition/bloating/
Lee, S., Masaoka, T., Han, H., Matsuzaki, J., Hong, M., & Fukuhara, S. et al. (2016). A prospective study on symptom generation according to spicy food intake and TRPV1 genotypes in functional dyspepsia patients. Neurogastroenterology & Motility, 28(9), 1401-1408. doi: 10.1111/nmo.12841
Us, C. (2019). Diet & Lifestyle Changes. Retrieved 14 August 2020, from https://www.aboutgerd.org/diet-lifestyle-changes.html
Indigestion - Symptoms and causes. (2020). Retrieved 14 August 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/indigestion/symptoms-causes/syc-20352211
Improving Your Eating Habits | Healthy Weight | CDC. (2020). Retrieved 14 August 2020, from https://www.cdc.gov/healthyweight/losing_weight/eating_habits.html
Nandurkar, S., Talley, N., Xia, H., Mitchell, H., Hazel, S., & Jones, M. (1998). Dyspepsia in the Community Is Linked to Smoking and Aspirin Use but Not to Helicobacter pylori Infection. Archives Of Internal Medicine, 158(13), 1427. doi: 10.1001/archinte.158.13.1427
Blackburn, K. (2020). What happens when you overeat?. Retrieved 14 August 2020, from https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/What-happens-when-you-overeat.h23Z1592202.html#:~:text=Consuming%20more%20calories%20than%20you,toll%20on%20your%20digestive%20system
Indigestion | Dyspepsia | MedlinePlus. (2020). Retrieved 14 August 2020, from https://medlineplus.gov/indigestion.html
Bloating. (2020). Retrieved 14 August 2020, from https://www.healthdirect.gov.au/bloating
Gastroesophageal reflux disease (GERD) - Symptoms and causes. (2020). Retrieved 14 August 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940
J. Boekema, M. Samsom, G. P. van Be, P. (1999). Coffee and Gastrointestinal Function: Facts and Fiction: A Review. Scandinavian Journal Of Gastroenterology, 34(230), 35-39. doi: 10.1080/003655299750025525
Spilling the Beans: How Much Caffeine is Too Much?. (2019). Retrieved 14 August 2020, from https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/spilling-beans-how-much-caffeine-too-much#:~:text=For%20healthy%20adults%2C%20the%20FDA,associated%20with%20dangerous%2C%20negative%20effects
Indigestion . (2017). Retrieved 14 August 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/indigestion/
Gastroesophageal reflux disease (GERD) - Symptoms and causes. (2020). Retrieved 14 August 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940
Magee, E. (2009). Tell me what to eat if I have headaches and migraines. New York: Rosen.