Lifestyle
Buah Potong vs Jus Buah. Mana yang Lebih Baik?
12 December 2021 - 3 menit membacaBuah-buahan merupakan makanan wajib yang harus kita konsumsi setiap hari. Selain karena tubuh membutuhkan sumber vitamin, buah-buahan pun bisa diandalkan untuk menjaga kesehatan tubuh karena kandungan antioksidan, serat, dan sejumlah nutrisi penting lainnya.
Meski punya banyak jenis, namun terkadang kita bosan jika harus mengkonsumsi buah secara utuh. Alternatifnya, banyak orang yang akhirnya mengolah buah-buahan tersebut menjadi buah potong untuk dijadikan cemilan atau salad, dan jus buah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI, menyarankan agar Anda mengkonsumsi sekitar 5 porsi buah setiap harinya, dengan rincian per porsi.
- Satu buah berukuran besar, seperti pisang, pear, apel, atau jeruk
- 100 gram, atau setara dengan 1 mangkuk buah-buahan kecil, seperti stroberi dan anggur.
- Satu sendok makan buah kering, atau 150 ml jus buah segar
Karena setiap buah mengandung nutrisi yang berbeda, setiap hari Anda disarankan mengkonsumsi buah-buahan dari jenis yang berbeda, atau bisa juga dikonsumsi dalam bentuk kombinasi. Cara ini pun cukup efektif untuk mengatasi rasa bosan.
Buah Potong vs Jus Buah
Pada dasarnya kandungan gizi dalam jus buah dan buah potong cenderung sama. Namun jika bicara tentang sistem pencernaan, buah potong lebih baik karena saat mengkonsumsinya, Anda akan melewati proses pengunyah, yang secara otomatis menghasilkan enzim amilase.
Enzim ini sendiri sangat baik untuk membantu meningkatkan sistem pencernaan dan memaksimalkan proses penyerapan zat gizi. Tidak hanya itu, mengkonsumsi buah potong bermanfaat untuk menjaga kesehatan lambung dan usus karena lambung akan bekerja untuk mencernanya.
Jika Anda sedang mengalami konstipasi atau sembelit, atau sedang dalam misi diet, mengkonsumsi buah potong lebih disarankan karena kandungan serat dalam buah akan terserap lebih maksimal, dan lebih efektif dalam membantu melancarkan sistem pencernaan.
Sementara jika mengkonsumsi jus, Anda akan melewatkan proses mengunyah dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan manfaat dari enzim amilase. Tidak hanya itu, kandungan serat dalam jus buah pun kebanyakan sudah menghilang.
Meskipun begitu, konsumsi jus buah punya keunggulan dalam proses penyerapan vitamin dan nutrisi dalam buah. Karena tersaji dalam bentuk partikel kecil, jus buah cenderung mudah diserap tubuh sehingga lebih cocok dikonsumsi untuk Anda yang menderita diare.
Tidak hanya itu, konsumsi jus buah pun disarankan untuk Anda yang sedang menjalankan ibadah puasa, setelah berolahraga atau orang-orang yang membutuhkan proses pencernaan sederhana karena beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan usus, dan lainnya..
Tapi ingat, pastikan jus yang dikonsumsi benar-benar jus buah tanpa campuran gula tambahan, atau campuran bahan lainnya. Biarkan rasa manis pada jus didapat dari kandungan fruktosa atau manis alami yang berasal dari buah-buahan.
Catatan lainnya, jus buah sangat rentan tercemar lingkungan, mulai dari terpapar udara atau ultraviolet yang dapat menurunkan kualitas dari jus tersebut. Maka sangat disarankan Anda langsung menghabiskan jus buah setelah dibuat.
Kesimpulan
Kesimpulannya, jika Anda ingin mendapatkan manfaat yang lebih maksimal, sebaiknya konsumsi buah potong dan saat mengkonsumsinya, pastikan Anda menyempurnakan proses pengunyahan agar enzim lipase bisa diproduksi dengan maksimal.
Sementara untuk mereka yang mengalami masalah pencernaan, seperti diare, atau dalam kondisi tertentu yang membutuhkan asupan nutrisi dengan cepat, Anda bisa mengkonsumsi jus buah. Dengan catatan, tanpa gula tambahan dan langsung dikonsumsi setelah dibuat.
Referensi:
- Healthfully.com. Diakses pada 2021. Juice Extraction Vs. Eating Whole Fruits
- Healthline.com. Diakses pada 2021. Juicing vs. Blending: Which Is Better for Me?