Health
Benarkah Sering Makan Pedas Bisa Sebabkan Usus Buntu?
14 September 2021 - 3 menit membacaMakanan pedas dianggap punya banyak manfaat, terutama untuk meningkatkan mood, mempercepat metabolisme tubuh, melawan peradangan dan membunuh bakteri. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, banyak orang percaya sering makan pedas bisa menyebabkan usus buntu.
Usus buntu merupakan kondisi ketika feses masuk ke dalam usus buntu hingga menyebabkan sumbatan dan terjadilah peradangan. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena bakteri yang terdapat dalam sumbatan tersebut akan menginfeksi bagian usus buntu.
Selain itu, penyakit usus buntu bisa terjadi akibat adanya lendir yang menebal, ada benda keras yang masuk ke dalam apendiks, dan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening dalam dinding usus yang menyebabkan sumbatan.
Gejala usus buntu kerap disamakan seperti sakit maag. Namun secara spesifik, penyakit usus buntu ditandai dengan rasa nyeri di sekitar pusar yang menjalar hingga ke bagian kanan bawah perut, demam, timbul nyeri di bagian lubang anus dan betis, diare, dan konstipasi.
Menurut dr. Kristo HD,SpD, Founder & CEO Internist & Vaccinologist In Harmony Clinic, menegaskan tidak ada hubungannya antara usus buntu dan makanan pedas. Semua klaim tersebut hanya mitos yang tidak berdasar pada bukti ilmiah.
Selain konsumsi makanan pedas, mitos lainnya yang tidak perlu Anda percaya adalah, biji cabai bisa menyebabkan usus buntu. Klaim ini jelas tidak tepat karena biji cabai sangat kecil dan tidak mungkin menyebabkan sumbatan di usus buntu.
Namun bukan tidak ada pengaruhnya. Bagi mereka yang mengidap usus buntu, sering makan pedas bisa meningkatkan resiko gejala usus buntu cepat kambuh, dan gejala yang ditimbulkan akan terasa lebih menyakitkan ketimbang mereka yang tidak mengkonsumsi makanan pedas.
Penyebabnya, makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam lambung. Di sisi lain, produksi asam lambung yang tidak terkendali dapat meninggalkan ketidaknyamanan di perut.
Cara Mengatasi Usus Buntu
Untuk menentukan pengobatan, biasanya dokter akan melihat dulu kondisi pasien usus buntu tersebut. Jika belum pecah, dokter akan memilih terapi pemberian antibiotik. Jika sudah pecah, maka jalan operasi jadi solusi yang sulit dihindari.
Operasi ini dilakukan dengan cara memotong bagian usus yang mengalami peradangan. Namun sebelum melakukan operasi Anda harus memenuhi beberapa syarat khusus. Jika dianggap belum siap, terapi pemberian antibiotik akan dilakukan sampai Anda benar-benar siap untuk operasi.
Setelah melakukan operasi, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan, diantaranya:
- Wajib menjauhi atau minuman yang dapat meningkatkan produksi gas di saluran cerna, seperti brokoli, selada, kol, dan kacang-kacangan.
- Wajib menjauhi makanan dengan kandungan gula tinggi, seperti minuman bersoda, sirup, minuman ringan, aneka kue dan lainnya.
- Membatasi makanan berserat tinggi. Saat ini usus Anda masih belum mampu mencerna serat dengan maksimal, dan serat yang tidak dicerna beresiko meninggalkan residu di usus.
- Menjauhi makanan pedas. Selain dapat meningkatkan produksi asam lambung, makanan pedas bisa menyebabkan ketidaknyamanan di perut dan memperburuk gejala usus buntu.
- Makanan berlemak tinggi. Sama seperti makanan pedas, makanan berlemak meningkatkan produksi asam lambung yang dapat memperburuk kondisi usus Anda.
Kesimpulannya, sering makan pedas tidak menyebabkan usus buntu, namun dapat memperburuk gejala usus buntu. Hal yang sama berlaku saat Anda baru selesai menjalani operasi usus buntu.
Referensi:
- Azcentral. Diakses pada 2021. Can Spicy Food Cause Your Appendix to Burts?
- Medicinenet.com. Diakses pada 2021. Digestive Diseases: Appendicitis