28 July 2025

Cerebrofort Gelar Pekan Seni Anak Pintar Indonesia Bentuk Karakter Anak Lewat 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat & Nutrisi Tepat

Setiap orang tua tentu ingin yang terbaik bagi tumbuh dan kembang anaknya. Dalam mendukung hal ini, nutrisi seperti DHA berperan besar dalam membentuk kecerdasan serta perkembangan otak anak. Sayangnya, menurut riset dari Cambridge University [1] menunjukkan 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA. Padahal kekurangan DHA di masa emas ini bisa berdampak pada konsentrasi, daya ingat, dan potensi belajar anak di masa depan.

Melihat kondisi ini, Cerebrofort bersama detikcom dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Pekan Seni Anak Pintar Indonesia dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.

“Kolaborasi ini kami hadirkan dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional, sebagai bentuk komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, kreatif, dan berkarakter pintar. Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini adalah langkah konkret untuk membangun ekosistem dukungan tumbuh kembang anak Indonesia secara menyeluruh,” menurut President Director Kalbe Consumer Health, Tunghadi Indra pada acara Pekan Seni Anak Pintar Indonesia di Menara Bank Mega Tendean, Minggu (27/7/2025).

Tung mengungkapkan kegiatan ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap Gerakan ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’ yang diinisiasi Kemendikdasmen. Dukungan ini dihadirkan melalui sesi talkshow bertema ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’. “Tema ini sangat penting karena menyentuh aspek fundamental dalam proses tumbuh kembang anak, mulai dari pemberian nutrisi yang tepat, peran aktif orang tua, hingga dukungan lingkungan dan sekolah. Semua ini adalah pondasi dalam membentuk generasi masa depan yang cerdas, sehat, dan berkarakter pintar,” jelasnya.

Talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Sejak Dini’

Talkshow bertema ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Sejak Dini’ menjadi salah satu rangkaian utama dalam gelaran Pekan Seni Anak Pintar kali ini. Acara ini menjadi ruang diskusi penting yang menggarisbawahi urgensi pembentukan karakter anak sejak dini, sebagai pondasi utama dalam mencetak generasi masa depan yang cerdas, tangguh, dan berintegritas.

Dalam talkshow ini, Cerebrofort menggandeng berbagai narasumber antara lain, Ketua Sub Tim Kerja Penguatan Karakter, Kemendikdasmen, dr. Retno Wulandari, dan dokter anak, dr. Ria Yoanita. Mereka menyoroti pentingnya pembentukan karakter sejak usia dini. 

“Anak hebat tumbuh dari kebiasaan baik, dan kebiasaan baik tumbuh dari kolaborasi hebat antara sekolah dan orangtua. Bila kebiasaan ini dibangun sejak dini dan dijaga secara konsisten, maka anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat,” kata Ketua Sub Tim Kerja Penguatan Karakter, Kemendikdasmen, dr. Retno Wulandari.

Pada talk show ini, dr. Retno juga menyoroti pentingnya kebiasaan makan sehat dan bergizi untuk mendukung kecerdasan dan fokus belajar anak. Ia juga menyampaikan tentang integrasi program di PAUD dan SD, serta mengajak orang tua dan sekolah mendorong tumbuh kembang anak.

“Mari bersama membangun kebiasaan baik demi masa depan yang lebih cerah dan Indonesia yang lebih maju. Lewat kolaborasi Kalbe, detikcom, dan berbagai pihak di Pekan Seni Anak Pintar Indonesia, kita sama-sama gali potensi generasi muda untuk bekal mereka di masa yang akan datang,” ujar dr Retno. Selain edukasi karakter, aspek kesehatan dan gizi anak juga menjadi sorotan dalam talkshow ini. Dokter Spesialis Anak, dr. Ria Yoanita menyampaikan pentingnya peran EPA dan DHA pada masa tumbuh kembang anak.

Sebagaimana diketahui, 80% anak Indonesia masih kekurangan EPA dan DHA. Studi tersebut melaporkan sebagian besar anak-anak Indonesia usia 4–12 tahun mengonsumsi asam lemak esensial di bawah rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang secara implisit menunjukkan tingginya proporsi anak yang kekurangan EPA dan DHA. Padahal, kedua nutrisi tersebut diperlukan guna untuk perkembangan otak anak hingga meningkatkan kemampuan belajar anak.

“EPA dan DHA adalah fondasi penting yang mendukung tumbuh kembang anak, membentuk kecerdasan, emosi yang seimbang, dan daya tahan tubuh yang kuat. Kekurangannya di masa emas mungkin tidak langsung terlihat, namun bisa membatasi potensi yang seharusnya tumbuh sejak dini,” kata dr Ria.

Pada kesempatan ini, dr. Ria juga membagikan tips cara memilih minyak ikan yang baik dan solusi untuk anak yang alergi makan ikan agar nutrisi EPA dan DHA dapat terpenuhi. Bagi anak yang alergi ikan atau tidak menyukai rasa amis, orang tua bisa mengolah makanan secara variatif atau memberikan alternatif suplemen dengan kandungan yang berkualitas seperti minyak ikan dalam bentuk gummy yang lebih disukai anak-anak.

Pada kesempatan yang sama, Head of Vitamin Category Kalbe Consumer Health, Adelia Theresia menyampaikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak Indonesia. Dukungan ini salah satunya dihadirkan melalui produk Cerebrofort Gummy, Gummy-nya Anak Pintar, dengan kandungan minyak ikan, Omega 3 (EPA & DHA) yang mendukung perkembangan otak anak. “Setiap anak berhak tumbuh dalam kasih sayang dan perhatian penuh. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus hadir, mendampingi, dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak secara menyeluruh — baik secara emosional maupun nutrisi,” kata Adelia.

Referensi:

[1] Neufingerl, N., Djuwita, R., Otten-Hoffman, A., & Nurdiani, R. (2016). Intake of essential fatty acids in Indonesian children: secondary analysis of data from a nationally representative survey (Vol. 115). British Journal of Nutrition.






Connect With Us

Find the latest information through our social media

Contact Us

Contact Kalbe for information about partnerships and others

Contact Kalbe

Change Location

Global Website

undefined